Aku bukanlah seorang raja, pangeran, ataupun ksatria.
Aku hanyalah seorang prajurit pengelana bertopengkan pengemis, dan kadang bertopeng seorang filsuf.
Aku hanyalah seorang pemain sandiwara di megahnya panggung kehidupan.
Yang telah memainkan berbagai karakter untuk mempecundangi mereka yang ada dihadapanku.
Ada saat dimana aku terlihat seperti seekor serigala yang kehilangan taringnya,
Yang memasang wajah memelas demi mendapat segelas air,
Yang rela kehilangan kehormatan dan kebijaksanaan nya demi menyambung setarik nafas.
Tapi ada pula saat dimana aku menjadi seekor serigala,
Yang memporak-porandakan seisi dunia,
Menyeret bangkai-bangkai nista para pecundang yang menyebut diri mereka manusia, yang mengaku sebagai makhluk terhormat nan sempurna.
Serigala kelaparan yang menyayat-nyayat harga diri mereka yang bahkan lebih hina daripada binatang paling hina!!!
Aku dan Tuhan sebagai saksi atas takdirku.
Aku dan para Malaikat sebagai saksi atas semua janjiku.
Aku dan para Iblis sebagai saksi atas semua sumpah serapahku.
Aku dan diriku sendiri sebagai saksi atas apa yang telah dan akan aku lakukan esok.
Kau boleh menganggapku serigala atau singa yang dungu, tidak memiliki logika, hasrat ataupun rasa.
Karena bagiku,
Aku hanyalah seorang prajurit pengelana bertopengkan manusia, yang hidupnya selalu penuh dengan segala dusta dunia.
Aku hanyalah seorang prajurit pengelana bertopengkan pengemis, dan kadang bertopeng seorang filsuf.
Aku hanyalah seorang pemain sandiwara di megahnya panggung kehidupan.
Yang telah memainkan berbagai karakter untuk mempecundangi mereka yang ada dihadapanku.
Ada saat dimana aku terlihat seperti seekor serigala yang kehilangan taringnya,
Yang memasang wajah memelas demi mendapat segelas air,
Yang rela kehilangan kehormatan dan kebijaksanaan nya demi menyambung setarik nafas.
Tapi ada pula saat dimana aku menjadi seekor serigala,
Yang memporak-porandakan seisi dunia,
Menyeret bangkai-bangkai nista para pecundang yang menyebut diri mereka manusia, yang mengaku sebagai makhluk terhormat nan sempurna.
Serigala kelaparan yang menyayat-nyayat harga diri mereka yang bahkan lebih hina daripada binatang paling hina!!!
Aku dan Tuhan sebagai saksi atas takdirku.
Aku dan para Malaikat sebagai saksi atas semua janjiku.
Aku dan para Iblis sebagai saksi atas semua sumpah serapahku.
Aku dan diriku sendiri sebagai saksi atas apa yang telah dan akan aku lakukan esok.
Kau boleh menganggapku serigala atau singa yang dungu, tidak memiliki logika, hasrat ataupun rasa.
Karena bagiku,
Aku hanyalah seorang prajurit pengelana bertopengkan manusia, yang hidupnya selalu penuh dengan segala dusta dunia.
ConversionConversion EmoticonEmoticon